- Back to Home »
- Politik »
- Ciri-Ciri Demokrasi Terpimpin
Posted by : Muhajir Abdullah
Jumat, 06 Maret 2015
Demokrasi terpimpin mempunyai ciri-ciri tersendiri yang berbeda dengan demokrasi lainnya, baik itu demokrasi liberal, parlementer maupun yang lain. Berbeda dengan itu semua bahwa dikala demokrasi liberal misalnya memberi kesetaraan wewenang kepada beberapa lembaga untuk menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing secara terpisah dalam sebuah srata kekuasaan yang sama, maka dalam demokrasi terpimpin beberapa lembaga itu tunduk kepada suatu kekuasaan sentral, artinya bahwa sentralistik kekuasaan dan wewenang terjadi, oleh karenanya maka berikut ini merupakan karakteristik dari demokrasi terpimpin :
a. Dominannya peranan presiden.
Peranan presiden yang tidak terbatas pada kedudukannya sebagai kepala negara akan tetapi juga kepala pemerintahan, doble kekuasaan presiden inilah yang menjadikannya semakin mutlak dalam pemeritahan, disini bisa kita lihat bahwa presiden sebagai kepala negara yang seharusnya bertanggung jawab kepada MPR namun yang terjadi kemudian adalah MPR dan para mentri bertanggung jawab kepada presiden, pemisahan kekuasaan yang saling berhubungan tidak berdasarkan pada hubungan kesetaraan kekuasaan, namun hanya sebatas pada tugas dan fungsi dan itupun dibawah keordinasi presiden, peranan yang dominan dalam menjalankan pemerintahan inilah yang kemudian menjadi sebuah sistem baru yaitu sentralisasi dan itulah esensi dari demokrasi terpimpin.
b. Peranan partai politik yang terbatas.
Keterbatasan peranan partai politik disebabkan oleh beberapa hal, yang pertama ialah adanya unsur lain dalam MPRS maupun kabinet yang tidak dipilih dalam pemilu melalui partai politik, selanjutnya ialah pembatasan gerak partai politik dengan melebur dalam beberapa saja yang saling melemahkan dalam penguatan kontrol partai terhadap kinerja pemerintah, keterbatasan kontrol ini pada akhirnya memberi jalan bagi terbukanya demokrasi terpimpin.
c. Masuknya militer sebagai unsur politik.
Masuknya militer sebagai bagian dari unsur politik semakin menguatkan sentralisasi kekuasaan presiden karena pada dasarnya presiden merupakan panglima tinggi perang yang membawahi para militer.
d. Berkembangnya komunisme di Indonesia.
Ada banyak hal yang memberi peluang besar dalam gerakan sosialis di Indonesia terutama setelah dibentuk NASAKOM dan fron nasional sebagai media kampanye komunis di Indonesia, selain daripada itu juga sang presiden juga sealiran dengan pandangan ini, ketika kekuatan penguasaan secara politik sudah menyeluruh maka akan sangat mudah dalam menjalankan sesuatu walau itu demokrasi terpimpin sekalipun.